Selasa, 04 Juni 2013
tugas perkembangan remaja
Remaja adalah masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa yang diikuti perkembangan fisik,
kognitif, dan psikososial. Masa ini ditandai dengan adanya pubertas, yaitu kematangan organ
seksual dan kemampuan untuk bereproduksi. Kematangan organ seksual ditandai dengan haid
pada remaja putri dan mimpi basah pada remaja putra. Selain mengalami kematangan seksual,
pada masa remaja terjadi perubahan fisik lain. Misalnya, terdapat perubahan pada tinggi dan
berat badan, pertumbuhan tulang dan otot, serta perubahan fisik otak sehingga struktur otak
menjadi semakin sempurna. Perubahan fisik ini disertai dengan peningkatan kemampuan
kognitif dan psikososial.
Dari segi kognitif, seorang remaja akan termotivasi untuk memahami dunia sekitarnya karena
merasa perlu beradaptasi dengan dunia luar. Remaja biasanya cenderung kritis, cerewet, dan
tidak mudah percaya pada orang lain. Hal ini disebabkan oleh remaja sudah mampu
membedakan antara hal atau ide yang lebih penting bagi dirinya, lalu menghubungkan banyak
hal atau ide yang ditemukannya, atau bahkan remaja mampu membuat sesuatu yang baru.
Dalam bahasa Psikologi, remaja telah memasuki tahap Formal Operational yang merupakan
tahap dimana seseorang telah mampu berpikir secara abstrak. Pada fase ini, kita harus
menyadari bahwa remaja masih memiliki personal fable dalam dirinya.
Personal fable adalah keyakinan remaja bahwa diri mereka unik dan tidak terpengaruh oleh
hukum alam. Ini merupakan kecenderungan egosentris yang mendorong remaja untuk
berperilaku merusak diri karena mereka memiliki keyakinan bahwa mereka akan terlindung
dari bahaya. Misalnya seorang siswi SMP berpikir bahwa dirinya tidak mungkin hamil
(karena perilaku seksual yang dilakukannya) atau seorang siswa SMA berpikir bahwa ia tidak
akan sampai meninggal dunia di jalan raya (saat kebut-kebutan motor) atau remaja yang
mencoba-coba obat terlarang atau rokok berpikir bahwa ia tidak akan mengalami kecanduan.
Remaja biasanya menganggap bahwa hal-hal itu hanya terjadi pada orang lain, bukan
pada dirinya. Kesimpulannya, remaja biasanya memiliki keyakinan yang tidak realistis
bahwa mereka dapat melakukan perilaku yang dipandang berbahaya tanpa kemungkinan
mengalami bahaya. Padahal hal tersebut sangat bertolak belakang dengan fakta di lapangan.
Dari segi psikososial, remaja mengalami perkembangan kepribadian, yaitu perubahan cara
individu dalam berhubungan dengan dunia dan menyatakan emosi secara unik. Perkembangan
sosial juga berarti perubahan dalam berhubungan dengan orang lain. Hal yang dominan dalam
perkembangan ini adalah pencarian identitas diri sebagai proses menjadi seorang yang unik
dengan peran yang penting dalam hidup. Perkembangan sosial pada masa remaja biasanya lebih
melibatkan kelompok teman sebaya dibanding orang tua. Pada masa ini remaja lebih banyak
melakukan kegiatan di luar rumah seperti kegiatan sekolah, ekstra kurikuler dan bermain
dengan teman. Bagi remaja, teman-teman menjadi sumber informasi untuk menentukan
bagaimana cara berpakaian, pilihan musik, film atau aktivitas yang menarik untuk dilakukan.
Hal yang penting untuk diingat, tugas utama remaja adalah mencari identitas diri agar nantinya
remaja dapat menjadi orang dewasa yang matang dengan persepsi diri yang sesuai dan peran
yang bernilai di masyarakat. Remaja harus berusaha untuk menemukan siapa dirinya, apa
perannya dalam masyarakat, apakah nantinya ia akan berhasil atau gagal yang pada akhirnya
menuntut seorang remaja untuk melakukan adaptasi mental, dan menentukan peran, sikap,
nilai, serta minat yang dimilikinya. Hal ini bukanlah hal yang mudah, tetapi juga bukan hal
yang sulit karena semuanya membutuhkan proses.
Terdapat beberapa tips penting untuk remaja agar sukses dalam perkembangannya, yaitu:
1. Cintai diri, orang tua, dan Tuhan. Nikmatilah masa-masa diarahkan oleh orang tua dalam
menilai dan memilih suatu perbuatan apakah baik atau tidak baik. Selalu dekatkan diri kepada
Tuhan. Tumbuhkan kepercayaan diri dengan fokus terhadap kelebihan yang dimiliki.
2. Mandiri. Mulailah mengurangi ketergantungan dengan orang lain, memahami apa yang harus
dilakukan, mulai belajar menentukan hal-hal yang perlu atau tidak perlu dalam hidup
sehari-hari.
3. Berprestasi akademis. Latihlah diri untuk disiplin dalam belajar, membuat jadwal, berpikir
lebih dalam tentang motivasi belajar dan masa depan, sehingga konsentrasi meningkat.
4. Bergaul. Persiapkan diri dalam pergaulan, terutama tingkatkan kepercayaan diri dalam
melawan pengaruh negatif yang ada di lingkungan. Latihlah cara berkomunikasi verbal
yang penuh kasih sayang, simpati, pengertian, dan pedoman moral dalam berteman.
5. Berprestasi non-akademis. Di luar kegiatan formal, biasakan memiliki kegiatan lain yang
menyenangkan namun tetap produktif dan membawa diri dapat bernilai positif dalam
lingkungan.
• PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
ANAK REMAJA
• Pendahuluan
Beberapa pengertian remaja antara lain :
• MenurutHurlock (1981) remajaadalahmereka yang beradapadausia 12-18 tahun.
• Monks, dkk (2000) memberibatasanusiaremajaadalah 12-21 tahun
• Menurut Stanley Hall (dalamSantrock, 2003) usiaremajaberadapadarentang 12-23 tahun
• Padaumumnyaremajadidefinisikansebagaimasaperalihanantaramasaanakdanmasadewasa yang berjalanantaraumur 12 tahunsampai 21 tahun
• Menurut Adams & Gullota (dalamAaro, 1997), masaremajameliputiusiaantara 11 hingga 20 tahun.
• Hurlock (1990) membagimasaremajamenjadimasaremajaawal (13 hingga 16 atau 17 tahun) danmasaremajaakhir (16 atau 17 tahunhingga 18 tahun)
• Pembahasan
Kata “remaja” berasaldaribahasalatinyaitu adolescere yang berarti to grow atau to grow maturity(Golinko, 1984 dalam Rice, 1990). Banyaktokoh yang memberikandefinisitentangremaja, sepertiDeBrun (dalam Rice, 1990) mendefinisikanremajasebagaiperiodepertumbuhanantaramasakanak-kanakdenganmasadewasa. Papaliadan Olds (2001) tidakmemberikanpengertianremaja (adolescent) secaraeksplisitmelainkansecaraimplisitmelaluipengertianmasaremaja (adolescence)
• Ada tigaaspekperkembangan yang dikemukakanPapaliadan Olds (2001), yaitu:
perkembanganfisikYang dimaksuddenganperkembanganfisikadalahperubahan-perubahanpadatubuh, otak, kapasitassensorisdanketrampilanmotorik (Papalia & Olds, 2001),
perkembangankognitifPerkembangankognitifadalahperubahankemampuan mental sepertibelajar, memori, menalar, berpikir, danbahasa. Piaget (dalamPapalia & Olds, 2001) mengemukakanbahwapadamasaremajaterjadikematangankognitif, yaituinteraksidaristrukturotak yang telahsempurnadanlingkungansosial yang semakinluasuntukeksperimentasimemungkinkanremajauntukberpikirabstrak,
perkembangankepribadiandansosialYang dimaksuddenganperkembangankepribadianadalahperubahancaraindividuberhubungandenganduniadanmenyatakanemosisecaraunik; sedangkanperkembangansosialberartiperubahandalamberhubungandengan orang lain (Papalia & Olds, 2001).
• Ciri-ciri remaja :
Peningkatanemosional yang terjadisecaracepatpadamasaremajaawal yang dikenaldengansebagaimasa storm & stress.
Perubahan yang cepatsecarafisik yang jugadisertaikematanganseksual.
Perubahandalamhal yang menarikbagidirinyadanhubungandengan orang lain.
Perubahannilai, dimanaapa yang merekaanggappentingpadamasakanak-kanakmenjadikurangpentingkarenasudahmendekatidewasa.
Kebanyakanremajabersikapambivalendalammenghadapiperubahan yang terjadi.
• TugasPerkembanganRemaja
TugasperkembanganremajamenurutHavighurstdalamGunarsa (1991) antara lain :
memperluashubunganantarapribadidanberkomunikasisecaralebihdewasadengankawansebaya, baiklaki-lakimaupunperempuan
memperolehperanansosial
menerimakebutuhannyadanmenggunakannyadenganefektif
memperolehkebebasanemosionaldariorangtuadan orang dewasalainnya
mencapaikepastianakankebebasandankemampuanberdirisendiri
memilihdanmempersiapkanlapanganpekerjaan
mempersiapkandiridalampembentukankeluarga
membentuksistemnilai, moralitasdanfalsafahhidup
• Padaumumnyamasaremajadapatdibagidalam 2 periodeyaitu:
PeriodeMasaPuberusia 12-18 tahun
MasaPraPubertas: peralihandariakhirmasakanak-kanakkemasaawalpubertas. Cirinya:
• Anaktidaksukadiperlakukansepertianakkecillagi
• Anakmulaibersikapkritis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Anak Remaja Anda
By deibyp •
Ada banyak Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Anak Remaja. Dengan bertambahnya umur, mereka akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Sesuatu yang tidak dapat dihindari dan merupakan bagian dari perjalanan hidup dari remaja tersebut. Yang dimaksud pertumbuhan adalah semua hal yang bersifat fisik. Lalu apa sebenarnya pertumbuhan tersebut atau apa yang di maksud dengan pertumbuhan. Pertumbuhan merupakan proses fisiologi yang bersifat kontinyu dan progresif yang akan berlangsung pada periode tertentu. Dan proses pertumbuhan ini tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan ada faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Apa Sajakah Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Anak Remaja?
Banyak yang mengatakan faktor-faktor tersebut meliputi pengalaman, pendidikan, keturunan dan lingkungan. Seorang anak mulai dari kecil sampai dengan remaja selalu berkembang sesuai dengan pengalaman yang diperolehnya dalam kegiatannya sehari-hari. Sehingga terkadang tanpa diajarkan pun seorang anak dapat mengetahui apa yang baik dan apa yang buruk untuknya, bukan hanya itu saja jika seorang anak mengikuti sebuah kegiatan, maka ia akan mengetahui apa saja yang berkaitan dengan kegiatan yang ia geluti saat ini. Hal ini akan membuat sang anak untuk berpikir lebih maju.
1. Pendidikan juga merupakan faktor penting karena dalam perwujudannya pendidikan sangat mempengaruhi pertumbuhan perkembangan kognitif masa remaja. Dengan pendidikan ini maka sang anak akan mendapatkan informasi mengenai hal-hal yang akan ia butuhkan, selain itu juga akan melatihnya untuk bersikap kritis. Menambah wawasannya dengan memberi pengarahan dan bimbingan sehingga dapat mempermudahnya untuk mendapatkan apa yang di inginkan sang anak.
2. Keturunan biasanya akan mengacu kearah perkembangan hereditas dari sang anak seperti, tinggi badan, bentuk wajah, gender, temperamen, komposisi otot dan refleks, tingkat energi dan irama biologis. Faktor keturunan ini merupakan penyokong utama genetis yang akan menentukan dari sikap dan karakteristik sang anak, yang akhirnya akan membentuk kepribadian dari sang anak tersebut.
3. Lingkungan juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan sang anak remaja, karena akan mendasari pembentukan karakter yang berasal dari lingkungan dimana sang anak tersebut dibesarkan, dan norma-norma yang di jalaninya, dalam keluarga maupun kelompok sosial, serta pengaruh-pengaruh lain yang di alaminya.
Faktor-faktor di atas mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan anak remaja. Dan kita tidak bisa memandang perkembangan sang anak berasal dari fisiologis saja. Dari segi psikologi pun harus di perhatikan karena hal ini akan membentuk sang anak dari kepribadian serta kemampuan yang dimilikinya untuk menjalani hidup, serta menghadapi hidup. Kemampuan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya di masa depan tergantung pada Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Anak Remaja.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar