Selasa, 04 Juni 2013
tugas perkembangan remaja
Remaja adalah masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa yang diikuti perkembangan fisik,
kognitif, dan psikososial. Masa ini ditandai dengan adanya pubertas, yaitu kematangan organ
seksual dan kemampuan untuk bereproduksi. Kematangan organ seksual ditandai dengan haid
pada remaja putri dan mimpi basah pada remaja putra. Selain mengalami kematangan seksual,
pada masa remaja terjadi perubahan fisik lain. Misalnya, terdapat perubahan pada tinggi dan
berat badan, pertumbuhan tulang dan otot, serta perubahan fisik otak sehingga struktur otak
menjadi semakin sempurna. Perubahan fisik ini disertai dengan peningkatan kemampuan
kognitif dan psikososial.
Dari segi kognitif, seorang remaja akan termotivasi untuk memahami dunia sekitarnya karena
merasa perlu beradaptasi dengan dunia luar. Remaja biasanya cenderung kritis, cerewet, dan
tidak mudah percaya pada orang lain. Hal ini disebabkan oleh remaja sudah mampu
membedakan antara hal atau ide yang lebih penting bagi dirinya, lalu menghubungkan banyak
hal atau ide yang ditemukannya, atau bahkan remaja mampu membuat sesuatu yang baru.
Dalam bahasa Psikologi, remaja telah memasuki tahap Formal Operational yang merupakan
tahap dimana seseorang telah mampu berpikir secara abstrak. Pada fase ini, kita harus
menyadari bahwa remaja masih memiliki personal fable dalam dirinya.
Personal fable adalah keyakinan remaja bahwa diri mereka unik dan tidak terpengaruh oleh
hukum alam. Ini merupakan kecenderungan egosentris yang mendorong remaja untuk
berperilaku merusak diri karena mereka memiliki keyakinan bahwa mereka akan terlindung
dari bahaya. Misalnya seorang siswi SMP berpikir bahwa dirinya tidak mungkin hamil
(karena perilaku seksual yang dilakukannya) atau seorang siswa SMA berpikir bahwa ia tidak
akan sampai meninggal dunia di jalan raya (saat kebut-kebutan motor) atau remaja yang
mencoba-coba obat terlarang atau rokok berpikir bahwa ia tidak akan mengalami kecanduan.
Remaja biasanya menganggap bahwa hal-hal itu hanya terjadi pada orang lain, bukan
pada dirinya. Kesimpulannya, remaja biasanya memiliki keyakinan yang tidak realistis
bahwa mereka dapat melakukan perilaku yang dipandang berbahaya tanpa kemungkinan
mengalami bahaya. Padahal hal tersebut sangat bertolak belakang dengan fakta di lapangan.
Dari segi psikososial, remaja mengalami perkembangan kepribadian, yaitu perubahan cara
individu dalam berhubungan dengan dunia dan menyatakan emosi secara unik. Perkembangan
sosial juga berarti perubahan dalam berhubungan dengan orang lain. Hal yang dominan dalam
perkembangan ini adalah pencarian identitas diri sebagai proses menjadi seorang yang unik
dengan peran yang penting dalam hidup. Perkembangan sosial pada masa remaja biasanya lebih
melibatkan kelompok teman sebaya dibanding orang tua. Pada masa ini remaja lebih banyak
melakukan kegiatan di luar rumah seperti kegiatan sekolah, ekstra kurikuler dan bermain
dengan teman. Bagi remaja, teman-teman menjadi sumber informasi untuk menentukan
bagaimana cara berpakaian, pilihan musik, film atau aktivitas yang menarik untuk dilakukan.
Hal yang penting untuk diingat, tugas utama remaja adalah mencari identitas diri agar nantinya
remaja dapat menjadi orang dewasa yang matang dengan persepsi diri yang sesuai dan peran
yang bernilai di masyarakat. Remaja harus berusaha untuk menemukan siapa dirinya, apa
perannya dalam masyarakat, apakah nantinya ia akan berhasil atau gagal yang pada akhirnya
menuntut seorang remaja untuk melakukan adaptasi mental, dan menentukan peran, sikap,
nilai, serta minat yang dimilikinya. Hal ini bukanlah hal yang mudah, tetapi juga bukan hal
yang sulit karena semuanya membutuhkan proses.
Terdapat beberapa tips penting untuk remaja agar sukses dalam perkembangannya, yaitu:
1. Cintai diri, orang tua, dan Tuhan. Nikmatilah masa-masa diarahkan oleh orang tua dalam
menilai dan memilih suatu perbuatan apakah baik atau tidak baik. Selalu dekatkan diri kepada
Tuhan. Tumbuhkan kepercayaan diri dengan fokus terhadap kelebihan yang dimiliki.
2. Mandiri. Mulailah mengurangi ketergantungan dengan orang lain, memahami apa yang harus
dilakukan, mulai belajar menentukan hal-hal yang perlu atau tidak perlu dalam hidup
sehari-hari.
3. Berprestasi akademis. Latihlah diri untuk disiplin dalam belajar, membuat jadwal, berpikir
lebih dalam tentang motivasi belajar dan masa depan, sehingga konsentrasi meningkat.
4. Bergaul. Persiapkan diri dalam pergaulan, terutama tingkatkan kepercayaan diri dalam
melawan pengaruh negatif yang ada di lingkungan. Latihlah cara berkomunikasi verbal
yang penuh kasih sayang, simpati, pengertian, dan pedoman moral dalam berteman.
5. Berprestasi non-akademis. Di luar kegiatan formal, biasakan memiliki kegiatan lain yang
menyenangkan namun tetap produktif dan membawa diri dapat bernilai positif dalam
lingkungan.
• PSIKOLOGI PERKEMBANGAN
ANAK REMAJA
• Pendahuluan
Beberapa pengertian remaja antara lain :
• MenurutHurlock (1981) remajaadalahmereka yang beradapadausia 12-18 tahun.
• Monks, dkk (2000) memberibatasanusiaremajaadalah 12-21 tahun
• Menurut Stanley Hall (dalamSantrock, 2003) usiaremajaberadapadarentang 12-23 tahun
• Padaumumnyaremajadidefinisikansebagaimasaperalihanantaramasaanakdanmasadewasa yang berjalanantaraumur 12 tahunsampai 21 tahun
• Menurut Adams & Gullota (dalamAaro, 1997), masaremajameliputiusiaantara 11 hingga 20 tahun.
• Hurlock (1990) membagimasaremajamenjadimasaremajaawal (13 hingga 16 atau 17 tahun) danmasaremajaakhir (16 atau 17 tahunhingga 18 tahun)
• Pembahasan
Kata “remaja” berasaldaribahasalatinyaitu adolescere yang berarti to grow atau to grow maturity(Golinko, 1984 dalam Rice, 1990). Banyaktokoh yang memberikandefinisitentangremaja, sepertiDeBrun (dalam Rice, 1990) mendefinisikanremajasebagaiperiodepertumbuhanantaramasakanak-kanakdenganmasadewasa. Papaliadan Olds (2001) tidakmemberikanpengertianremaja (adolescent) secaraeksplisitmelainkansecaraimplisitmelaluipengertianmasaremaja (adolescence)
• Ada tigaaspekperkembangan yang dikemukakanPapaliadan Olds (2001), yaitu:
perkembanganfisikYang dimaksuddenganperkembanganfisikadalahperubahan-perubahanpadatubuh, otak, kapasitassensorisdanketrampilanmotorik (Papalia & Olds, 2001),
perkembangankognitifPerkembangankognitifadalahperubahankemampuan mental sepertibelajar, memori, menalar, berpikir, danbahasa. Piaget (dalamPapalia & Olds, 2001) mengemukakanbahwapadamasaremajaterjadikematangankognitif, yaituinteraksidaristrukturotak yang telahsempurnadanlingkungansosial yang semakinluasuntukeksperimentasimemungkinkanremajauntukberpikirabstrak,
perkembangankepribadiandansosialYang dimaksuddenganperkembangankepribadianadalahperubahancaraindividuberhubungandenganduniadanmenyatakanemosisecaraunik; sedangkanperkembangansosialberartiperubahandalamberhubungandengan orang lain (Papalia & Olds, 2001).
• Ciri-ciri remaja :
Peningkatanemosional yang terjadisecaracepatpadamasaremajaawal yang dikenaldengansebagaimasa storm & stress.
Perubahan yang cepatsecarafisik yang jugadisertaikematanganseksual.
Perubahandalamhal yang menarikbagidirinyadanhubungandengan orang lain.
Perubahannilai, dimanaapa yang merekaanggappentingpadamasakanak-kanakmenjadikurangpentingkarenasudahmendekatidewasa.
Kebanyakanremajabersikapambivalendalammenghadapiperubahan yang terjadi.
• TugasPerkembanganRemaja
TugasperkembanganremajamenurutHavighurstdalamGunarsa (1991) antara lain :
memperluashubunganantarapribadidanberkomunikasisecaralebihdewasadengankawansebaya, baiklaki-lakimaupunperempuan
memperolehperanansosial
menerimakebutuhannyadanmenggunakannyadenganefektif
memperolehkebebasanemosionaldariorangtuadan orang dewasalainnya
mencapaikepastianakankebebasandankemampuanberdirisendiri
memilihdanmempersiapkanlapanganpekerjaan
mempersiapkandiridalampembentukankeluarga
membentuksistemnilai, moralitasdanfalsafahhidup
• Padaumumnyamasaremajadapatdibagidalam 2 periodeyaitu:
PeriodeMasaPuberusia 12-18 tahun
MasaPraPubertas: peralihandariakhirmasakanak-kanakkemasaawalpubertas. Cirinya:
• Anaktidaksukadiperlakukansepertianakkecillagi
• Anakmulaibersikapkritis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Anak Remaja Anda
By deibyp •
Ada banyak Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Anak Remaja. Dengan bertambahnya umur, mereka akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Sesuatu yang tidak dapat dihindari dan merupakan bagian dari perjalanan hidup dari remaja tersebut. Yang dimaksud pertumbuhan adalah semua hal yang bersifat fisik. Lalu apa sebenarnya pertumbuhan tersebut atau apa yang di maksud dengan pertumbuhan. Pertumbuhan merupakan proses fisiologi yang bersifat kontinyu dan progresif yang akan berlangsung pada periode tertentu. Dan proses pertumbuhan ini tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan ada faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Apa Sajakah Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Anak Remaja?
Banyak yang mengatakan faktor-faktor tersebut meliputi pengalaman, pendidikan, keturunan dan lingkungan. Seorang anak mulai dari kecil sampai dengan remaja selalu berkembang sesuai dengan pengalaman yang diperolehnya dalam kegiatannya sehari-hari. Sehingga terkadang tanpa diajarkan pun seorang anak dapat mengetahui apa yang baik dan apa yang buruk untuknya, bukan hanya itu saja jika seorang anak mengikuti sebuah kegiatan, maka ia akan mengetahui apa saja yang berkaitan dengan kegiatan yang ia geluti saat ini. Hal ini akan membuat sang anak untuk berpikir lebih maju.
1. Pendidikan juga merupakan faktor penting karena dalam perwujudannya pendidikan sangat mempengaruhi pertumbuhan perkembangan kognitif masa remaja. Dengan pendidikan ini maka sang anak akan mendapatkan informasi mengenai hal-hal yang akan ia butuhkan, selain itu juga akan melatihnya untuk bersikap kritis. Menambah wawasannya dengan memberi pengarahan dan bimbingan sehingga dapat mempermudahnya untuk mendapatkan apa yang di inginkan sang anak.
2. Keturunan biasanya akan mengacu kearah perkembangan hereditas dari sang anak seperti, tinggi badan, bentuk wajah, gender, temperamen, komposisi otot dan refleks, tingkat energi dan irama biologis. Faktor keturunan ini merupakan penyokong utama genetis yang akan menentukan dari sikap dan karakteristik sang anak, yang akhirnya akan membentuk kepribadian dari sang anak tersebut.
3. Lingkungan juga merupakan faktor penting yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan sang anak remaja, karena akan mendasari pembentukan karakter yang berasal dari lingkungan dimana sang anak tersebut dibesarkan, dan norma-norma yang di jalaninya, dalam keluarga maupun kelompok sosial, serta pengaruh-pengaruh lain yang di alaminya.
Faktor-faktor di atas mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan anak remaja. Dan kita tidak bisa memandang perkembangan sang anak berasal dari fisiologis saja. Dari segi psikologi pun harus di perhatikan karena hal ini akan membentuk sang anak dari kepribadian serta kemampuan yang dimilikinya untuk menjalani hidup, serta menghadapi hidup. Kemampuan untuk memecahkan masalah yang dihadapinya di masa depan tergantung pada Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pertumbuhan Anak Remaja.
Sabtu, 02 Februari 2013
PEROSES FOTOSINTESIS
|
Fotosintesis atau fotosintesa merupakan proses pembuatan makanan yang terjadi pada tumbuhan hijau dengan bantuan sinar matahari dan enzim-enzim. Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya.
fotosintesis adalah fungsi utama dari daun. Proses fotosintesis sangat penting bagi kehidupan di bumi karena hampir semua makhluk hidup tergantung pada proses ini. Proses Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang.
fotosintesis adalah fungsi utama dari daun. Proses fotosintesis sangat penting bagi kehidupan di bumi karena hampir semua makhluk hidup tergantung pada proses ini. Proses Fotosintesis juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos berarti cahaya) disebut sebagai fototrof. Fotosintesis merupakan salah satu cara asimilasi karbon karena dalam fotosintesis karbon bebas dari CO2 diikat (difiksasi) menjadi gula sebagai molekul penyimpan energi. Cara lain yang ditempuh organisme untuk mengasimilasi karbon adalah melalui kemosintesis, yang dilakukan oleh sejumlah bakteri belerang.
Fotosintesis pada tumbuhan
Tumbuhan hijau daun bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat memasak atau mensintesis makanan langsung dari senyawa anorganik. Tumbuhan menyerap karbondioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Perhatikan persamaan reaksi yang menghasilkan glukosa berikut ini:
Tumbuhan hijau daun bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat memasak atau mensintesis makanan langsung dari senyawa anorganik. Tumbuhan menyerap karbondioksida dan air untuk menghasilkan gula dan oksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses ini berasal dari fotosintesis. Perhatikan persamaan reaksi yang menghasilkan glukosa berikut ini:
6H2O + 6CO2 + cahaya → C6H12O6 (glukosa) + 6O2
Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasiseluler adalah kebalikan dengan persamaan di atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbondioksida, air, dan energi kimia.
Tumbuhan menyerap cahaya karena mempunyai pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplast. klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Sebagian besar energi fotosintesis dihasilkan di daun tetapi juga dapat terjadi pada organ tumbuhan yang berwarna hijau. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air yang berlebihan.
Reaksi- Reaksi pada proses fotosintesis
Proses fotosintesis masih terus diselidiki karena masih ada sejumlah tahap yang belum bisa dijelaskan, meskipun sudah sangat banyak yang diketahui tentang proses vital ini. Proses fotosintesis sangat kompleks karena melibatkan semua cabang ilmu pengetahuan alam utama, seperti fisika, kimia, maupun biologi sendiri. Pada tumbuhan, organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis adalah daun. Namun secara umum, semua sel yang memiliki kloroplast berpotensi untuk melangsungkan reaksi ini. Di organel inilah tempat berlangsungnya fotosintesis, tepatnya pada bagian stroma. Hasil fotosintesis (disebut fotosintat) biasanya dikirim ke jaringan-jaringan terdekat terlebih dahulu. Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida).
Reaksi terang
Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2. Reaksi ini memerlukan molekul air. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena. Pigmen klorofil menyerap lebih banyak cahaya terlihat pada warna biru (400-450 nanometer) dan merah (650-700 nanometer) dibandingkan hijau (500-600 nanometer). Cahaya hijau ini akan dipantulkan dan ditangkap oleh mata kita sehingga menimbulkan sensasi bahwa daun berwarna hijau. Fotosintesis akan menghasilkan lebih banyak energi pada gelombang cahaya dengan panjang tertentu. Hal ini karena panjang gelombang yang pendek menyimpan lebih banyak energi. Di dalam daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk dikumpulkan pada pusat-pusat reaksi. Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen yang berfungsi aktif sebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II dan fotosistem I. Fotosistem II terdiri dari molekul klorofil yang menyerap cahaya dengan panjang gelombang 680 nanometer, sedangkan fotosistem I 700 nanometer. Kedua fotosistem ini akan bekerja secara simultan dalam fotosintesis, seperti dua baterai dalam senter yang bekerja saling memperkuat.
Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul klorofil pada fotosistem II, membuatnya melepaskan elektron yang akan ditransfer sepanjang rantai transpor elektron. Energi dari elektron ini digunakan untuk fotofosforilasi yang menghasilkan ATP, satuan pertukaran energi dalam sel. Reaksi ini menyebabkan fotosistem II mengalami defisit atau kekurangan elektron yang harus segera diganti. Pada tumbuhan dan alga, kekurangan elektron ini dipenuhi oleh elektron dari hasil ionisasi air yang terjadi bersamaan dengan ionisasi klorofil. Hasil ionisasi air ini adalah elektron dan oksigen. Oksigen dari proses fotosintesis hanya dihasilkan dari air, bukan dari karbon dioksida. Pendapat ini pertama kali diungkapkan oleh C.B. van Neil yang mempelajari bakteri fotosintetik pada tahun 1930-an. Bakteri fotosintetik, selain sianobakteri, menggunakan tidak menghasilkan oksigen karena menggunakan ionisasi sulfida atau hidrogen.
Pada saat yang sama dengan ionisasi fotosistem II, cahaya juga mengionisasi fotosistem I, melepaskan elektron yang ditransfer sepanjang rantai transpor elektron yang akhirnya mereduksi NADP menjadi NADPH.
Reaksi gelap
ATP dan NADPH yang dihasilkan dalam proses fotosintesis memicu berbagai proses biokimia. Pada tumbuhan proses biokimia yang terpicu adalah siklus Calvin yang mengikat karbon dioksida untuk membentuk ribulosa (dan kemudian menjadi gula seperti glukosa). Reaksi ini disebut reaksi gelap karena tidak bergantung pada ada tidaknya cahaya sehingga dapat terjadi meskipun dalam keadaan gelap (tanpa cahaya).
Proses fotosintesis masih terus diselidiki karena masih ada sejumlah tahap yang belum bisa dijelaskan, meskipun sudah sangat banyak yang diketahui tentang proses vital ini. Proses fotosintesis sangat kompleks karena melibatkan semua cabang ilmu pengetahuan alam utama, seperti fisika, kimia, maupun biologi sendiri. Pada tumbuhan, organ utama tempat berlangsungnya fotosintesis adalah daun. Namun secara umum, semua sel yang memiliki kloroplast berpotensi untuk melangsungkan reaksi ini. Di organel inilah tempat berlangsungnya fotosintesis, tepatnya pada bagian stroma. Hasil fotosintesis (disebut fotosintat) biasanya dikirim ke jaringan-jaringan terdekat terlebih dahulu. Pada dasarnya, rangkaian reaksi fotosintesis dapat dibagi menjadi dua bagian utama: reaksi terang (karena memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya tetapi memerlukan karbon dioksida).
Reaksi terang
Reaksi terang adalah proses untuk menghasilkan ATP dan reduksi NADPH2. Reaksi ini memerlukan molekul air. Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena. Pigmen klorofil menyerap lebih banyak cahaya terlihat pada warna biru (400-450 nanometer) dan merah (650-700 nanometer) dibandingkan hijau (500-600 nanometer). Cahaya hijau ini akan dipantulkan dan ditangkap oleh mata kita sehingga menimbulkan sensasi bahwa daun berwarna hijau. Fotosintesis akan menghasilkan lebih banyak energi pada gelombang cahaya dengan panjang tertentu. Hal ini karena panjang gelombang yang pendek menyimpan lebih banyak energi. Di dalam daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk dikumpulkan pada pusat-pusat reaksi. Tumbuhan memiliki dua jenis pigmen yang berfungsi aktif sebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu fotosistem II dan fotosistem I. Fotosistem II terdiri dari molekul klorofil yang menyerap cahaya dengan panjang gelombang 680 nanometer, sedangkan fotosistem I 700 nanometer. Kedua fotosistem ini akan bekerja secara simultan dalam fotosintesis, seperti dua baterai dalam senter yang bekerja saling memperkuat.
Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul klorofil pada fotosistem II, membuatnya melepaskan elektron yang akan ditransfer sepanjang rantai transpor elektron. Energi dari elektron ini digunakan untuk fotofosforilasi yang menghasilkan ATP, satuan pertukaran energi dalam sel. Reaksi ini menyebabkan fotosistem II mengalami defisit atau kekurangan elektron yang harus segera diganti. Pada tumbuhan dan alga, kekurangan elektron ini dipenuhi oleh elektron dari hasil ionisasi air yang terjadi bersamaan dengan ionisasi klorofil. Hasil ionisasi air ini adalah elektron dan oksigen. Oksigen dari proses fotosintesis hanya dihasilkan dari air, bukan dari karbon dioksida. Pendapat ini pertama kali diungkapkan oleh C.B. van Neil yang mempelajari bakteri fotosintetik pada tahun 1930-an. Bakteri fotosintetik, selain sianobakteri, menggunakan tidak menghasilkan oksigen karena menggunakan ionisasi sulfida atau hidrogen.
Pada saat yang sama dengan ionisasi fotosistem II, cahaya juga mengionisasi fotosistem I, melepaskan elektron yang ditransfer sepanjang rantai transpor elektron yang akhirnya mereduksi NADP menjadi NADPH.
Reaksi gelap
ATP dan NADPH yang dihasilkan dalam proses fotosintesis memicu berbagai proses biokimia. Pada tumbuhan proses biokimia yang terpicu adalah siklus Calvin yang mengikat karbon dioksida untuk membentuk ribulosa (dan kemudian menjadi gula seperti glukosa). Reaksi ini disebut reaksi gelap karena tidak bergantung pada ada tidaknya cahaya sehingga dapat terjadi meskipun dalam keadaan gelap (tanpa cahaya).
Faktor yang menentukan kecepatan fotosintesis
Beberapa faktor yang menentukan kecepatan fotosintesis:
Beberapa faktor yang menentukan kecepatan fotosintesis:
- Cahaya
Komponen-komponen cahaya yang mempengaruhi kecepatan laju fotosintesis adalah intensitas, kualitas dan lama penyinaran. Intensitas adalah banyaknya cahaya matahari yang diterima sedangkan kualitas adalah panjang gelombang cahaya yang efektif untuk terjadinya fotosintesis. - Konsentrasi karbondioksida
Semakin banyak karbondioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis. - Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim. - Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis. - Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang. - Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.
Penemuan tentang fotosintesis
Meskipun masih ada langkah-langkah dalam fotosintesis yang belum dipahami, persamaan umum fotosintesis telah diketahui sejak tahun 1800-an. Pada awal tahun 1600-an, seorang dokter dan ahli kimia, Jan van Helmont, seorang Flandria (sekarang bagian dari Belgia), melakukan percobaan untuk mengetahui faktor apa yang menyebabkan massa tumbuhan bertambah dari waktu ke waktu. Dari penelitiannya, Helmont menyimpulkan bahwa massa tumbuhan bertambah hanya karena pemberian air. Tapi pada tahun 1720, ahli botani Inggris, Stephen Hales berhipotesis bahwa pasti ada faktor lain selain air yang berperan. Ia berpendapat faktor itu adalah udara. Joseph Priestley, seorang ahli kimia dan pendeta, menemukan bahwa ketika ia menutup sebuah lilin menyala dengan sebuah toples terbalik, nyalanya akan mati sebelum lilinnya habis terbakar. Ia kemudian menemukan bila ia meletakkan tikus dalam toples terbalik bersama lilin, tikus itu akan mati lemas. Dari kedua percobaan itu, Priestley menyimpulkan bahwa nyala lilin telah "merusak" udara dalam toples itu dan menyebabkan matinya tikus. Ia kemudian menunjukkan bahwa udara yang telah “dirusak” oleh lilin tersebut dapat “dipulihkan” oleh tumbuhan. Ia juga menunjukkan bahwa tikus dapat tetap hidup dalam toples tertutup asalkan di dalamnya juga terdapat tumbuhan. Pada tahun 1778, Jan Ingenhousz, dokter kerajaan Austria, mengulangi eksperimen Priestley. Ia menemukan bahwa cahaya matahari berpengaruh pada tumbuhan sehingga dapat "memulihkan" udara yang "rusak". Akhirnya di tahun 1796, Jean Senebier, seorang pastor Perancis, menunjukkan bahwa udara yang “dipulihkan” dan “merusak” itu adalah karbon dioksida yang diserap oleh tumbuhan dalam fotosintesis. Tidak lama kemudian, Theodore de Saussure berhasil menunjukkan hubungan antara hipotesis Stephen Hale dengan percobaan-percobaan "pemulihan" udara. Ia menemukan bahwa peningkatan massa tumbuhan bukan hanya karena penyerapan karbon dioksida, tetapi juga oleh pemberian air. Melalui serangkaian eksperimen inilah akhirnya para ahli berhasil menggambarkan persamaan umum dari fotosintesis yang menghasilkan makanan (seperti glukosa).
Jumat, 30 November 2012
proses reproduksi pada manusia
Proses Reproduksi pada Manusia
Seperti organisme lainnya, manusia berkembangbiak secara seksual dan pada saat tertentu akan membentuk sel-sel kelamin (gamet). Sel-sel kelamin yang dibentuk seorang pria disebut sel mani (spermatozoa). Seorang pria dewasa menghasilkan lebih dari seratus juta sel sperma setiap hari. Adapun sel-sel kelamin yang dibentuk oleh seorang wanita disebut sel telur (ovum). Proses pembentukan spermatozoa disebut spermatogenesis, sedangkan proses pembentukan ovum disebut oogenesis. Kedua proses mengawali terjadinya perkembangbiakan pada manusia.Seorang wanita mampu memproduksi sel telur (ovum) setelah masa puber (remaja awal) sampai dewasa, yaitu sekitar umur 12 sampai 50 tahun. Setelah usia sekitar 50 tahun seorang wanita tidak produktif lagi yang ditandai dengan tidak mengalami menstruasi. Masa tersebut dinamakan menopause.
Setelah sel telur di dalam ovarium masak, dinding rahim menebal dan banyak mengandung pembuluh darah. Pembuahan didahului oleh peristiwa ovulasi, yaitu lepasnya sel telur yang masak dari ovarium. Jika sperma bertemu dengan ovum akan terjadi pembuahan. Pembuahan terjadi di oviduk. Sel telur yang telah dibuahi akan membentuk zigot. Zigot yang terbentuk segera diselubungi oleh selaput, kemudian menuju ke rahim. Di dalam rahim zigot menanamkan diri pada dinding rahim yang telah menebal.
Zigot yang telah berada di rahim akan terus tumbuh dan berkembang menjadi embrio sampai dilahirkan. Masa embrio/masa kehamilan manusia sekitar 9 bulan 10 hari. Di dalam rahim embrio mendapat makanan dari tubuh induk melalui plasenta (ari-ari).
Embrio di dalam rahim dilindungi selaput pembungkus berikut.
a. Amnion, merupakan selaput yang membatasi ruangan tempat terdapatnya embrio. Dinding amnion mengeluarkan getah berupa air ketuban yang berguna untuk menjaga embrio agar tetap basah dan menahan goncangan.
b. Korion, merupakan suatu selaput yang berada di sebelah luar amnion. Korion dan alantois akan tumbuh membentuk jonjot pembuluh darah yang berhubungan dengan peredaran darah induknya melalui plasenta.
c. Sakus vitellinus (kantong kuning telur) terletak di antara amnion dan plasenta. Sakus vitelinus merupakan pemunculan sel-sel dan pembuluh darah yang pertama.
d. Alantois terletak di dalam tali pusat. Alantois berfungsi untuk respirasi, saluran makanan, dan ekskresi. Waktu embrio berkembang, jaringan epitelnya menghilang dan tinggal pembuluh darah yang berfungsi sebagai penghubung embrio dan plasenta.
Jika setelah ovulasi sel telur tidak dibuahi sel sperma, jaringan dinding rahim yang telah menebal dan mengandung pembuluh darah akan rusak dan luruh disebut haid (menstruasi). Peristiwa tersebut terjadi pada wanita setiap ± 28 hari sekali.
Luruhnya dinding rahim tersebut ditandai dengan keluarnya darah melalui vagina.
Pola perkembangan embrio manusia berdasarkan usia
1 bulan (4 minggu)
Bagian kepala, jantung, dan hati mulai terbentuk; sistem pencernaan sebagai suatu saluran sederhana; ada sebuah ekor yang khas; jaringan-jaringan ekstra embrionik mulai muncul.
2 bulan (8 minggu)
Telinga, mata, jari-jari, mulut, hidung, dan tumit merupakan bentuk-bentuk tersendiri; tulang mulai dibentuk, sistem pencernaan terbentuk; sistem saraf dan sistem sirkuler mulai berfungsi; adanya alat kelamin luar, tetapi belum dapat dibedakan jenis kelaminnya.
3 bulan (12 minggu)
Ginjal, hati, tangan, lengan, tungkai, kaki, dan sistem pencernaan telah berkembang baik; alat kelamin luar antara pria dan wanita mulai dapat dibedakan; paru-paru mulai jelas; adanya gerakangerakan kecil dari janin.
4 bulan (16 minggu)
Detak jantung sudah dapat dirasakan; terbentuknya tulang-tulang di seluruh tubuh; kulit berkembang sepenuhnya; sudah dapat ditentukan jenis kelaminnya; munculnya alis, bulu mata, dan rambut kepala; gerakan janin meningkat.
9,5 bulan (38 minggu)
Sejak minggu ke-16 sampai saat kelahiran terjadi akumulasi lemak di bawah kulit; menjelang minggu ke-22 janin mulai membuka matanya; gerakan-gerakan janin dirasakan oleh ibunya, terjadi kenaikan gerak badan yang sangat cepat; pada bulan ke-7 posisi kepala ke bawah sebagai persiapan untuk kelahiran.
Cara mengobati paru-paru basah
Cara Mengobati Penyakit Paru-Paru Basah
Anda merasa bingung, pusing mencari cara mengobati penyakit paru-paru basah
yang tak kunjung sembuh??? Jangan putus asa karena ada obat herbal
yang mampu mengatasinya. Kini telah hadir di sekitar kita Obat Herbal
Sarang Semut dalam bentuk Teh. Teh Herbal Sarang Semut DAWA’ sudah terbukti mencegah dan menyembuhkan penyakit paru-paru basah. Sebelum kita membahas lebih lanjut mengenai Teh Herbal Sarang Semut DAWA’ ini, alangkah lebih baik kita mengetahui lebih dalam lagi mengenai penyakit paru-paru basah ini.
Penyebab cairan tersebut bisa macam-macam, misalnya :
Masyarakat biasanya mengaitkan hal tersebut dengan kebiasaan mandi malam hari, tidur di tempat dingin, berkendaraan motor di malam hari atau dihubungkan dengan kipas angin. Sebetulnya tidak ada kaitan secara langsung. Kalau paru-paru basah karena posisi infeksi misalnya, penderita harus terpapar terlebih dahulu dengan bakteri/virus yang berkembang di tempat yang menyebabkan penyakit tersebut. Mengenai menular tidaknya kelainan tersebut, tergantung penyebabnya. Sebagian besar proses infeksi pada paru-paru bisa menular melalui udara, apalagi TBC.
Yang paling populer dan diketahui masyarakat biasanya paru-paru basah hanya dimaksudkan untuk penyakit TB paru. Penyakit TBC atau tuberkulosis merupakan penyakit paru-paru yang sering menyerang anak-anak usia bawah lima tahun (balita), orang dewasa dan tergolong mudah menular. Penyebab bakteri Mikobakterium tuberkulosa, yang berbentuk batang dan tahan asam sehingga sering dikenal sebagai bakteri tahan asam (BTA). Bakteri ini merupakan bakteri yang kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. TBC biasanya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang bagian tubuh lain, seperti kelenjar getah bening, selaput otak, tulang, dan lain-lain.
Masa inkubasi (berjangkit) kuman TBC di mulai sejak ia masuk kedalam tubuh sampai memperlihatkan gejala, kira-kira 2 – 10 miggu. Penularan ini dapat melalui pernapasan, percikan ludah dan dahak penderita saat batuk, bersin atau bicara.
Untuk pemesanan klik dibawah ini :
Paru paru basah
Paru-paru basah adalah istilah yang sering digunakan dokter/petugas medis untuk menunjukkan kelainan pada rongga paru-paru yang terisi cairan paru-paru. Proses yang sebenarnya terjadi adalah proses peradangan. Kenapa disebut basah, karena memang paru-paru terisi cairan radang.Penyebab cairan tersebut bisa macam-macam, misalnya :
- Infeksi (TB paru, pneumonia, dll)
- Tumor paru (baik yang asalnya dari paru-paru maupun proses penjalaran dari tumor di tempat lain)
- Trauma (misal hantaman benda tumpul di rongga dada, dll)
Masyarakat biasanya mengaitkan hal tersebut dengan kebiasaan mandi malam hari, tidur di tempat dingin, berkendaraan motor di malam hari atau dihubungkan dengan kipas angin. Sebetulnya tidak ada kaitan secara langsung. Kalau paru-paru basah karena posisi infeksi misalnya, penderita harus terpapar terlebih dahulu dengan bakteri/virus yang berkembang di tempat yang menyebabkan penyakit tersebut. Mengenai menular tidaknya kelainan tersebut, tergantung penyebabnya. Sebagian besar proses infeksi pada paru-paru bisa menular melalui udara, apalagi TBC.
Yang paling populer dan diketahui masyarakat biasanya paru-paru basah hanya dimaksudkan untuk penyakit TB paru. Penyakit TBC atau tuberkulosis merupakan penyakit paru-paru yang sering menyerang anak-anak usia bawah lima tahun (balita), orang dewasa dan tergolong mudah menular. Penyebab bakteri Mikobakterium tuberkulosa, yang berbentuk batang dan tahan asam sehingga sering dikenal sebagai bakteri tahan asam (BTA). Bakteri ini merupakan bakteri yang kuat sehingga memerlukan waktu lama untuk mengobatinya. TBC biasanya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang bagian tubuh lain, seperti kelenjar getah bening, selaput otak, tulang, dan lain-lain.
Masa inkubasi (berjangkit) kuman TBC di mulai sejak ia masuk kedalam tubuh sampai memperlihatkan gejala, kira-kira 2 – 10 miggu. Penularan ini dapat melalui pernapasan, percikan ludah dan dahak penderita saat batuk, bersin atau bicara.
PENYAKIT TB PARU
Adapun gejala klinis penyakit TB Paru di bagi menjadi dua, yaitu gejala salura napas (respiratorik) dan gejala tubuh secara luas (sistemik). Gejala saluran napas (respiratorik), antara lain :- Batuk disertai dahak selama 3 minggu atau lebih.
- Kadang dahak keluar bercampur darah.
- Sesak napas dan nyeri dada.
- Nafsu makan berkurang.
- Berat badan menurun atau menjadi kurus.
- Demam lebih dari 1 (satu) bulan.
- Berkeringat di malam hari, meskipun tidak melakukan kegiatan.
CARA MENCENGAH PENYAKIT PARU-PARU
Untuk mencegah agar tidak terjangkit lagi, kita juga harus mengetahui mata rantai penularannya. Jika seorang penderita TBC berbicara, meludah, batuk atau bersin, maka kuman TBC yang berada di dalam paru-paru akan menyebar ke udara. Bakteri TBC tersebut dapat dihirup oleh orang lain yang berada di sekitarnya. Pasti banyak di antara kita yang memiliki ruang santai dengan karpet yang menghampar sehingga kita sering tertidur dengan hanya beralaskan karpet bahkan tidur di lantai. Bahkan banyak juga yang masih menggunakan kasur langsung beralaskan lantai. Sebaiknya bagi yang memiliki kebiasaan tidur seperti di atas harus mulai waspada jika merasakan gejala sering sesak napas, batuk-batuk berdahak, dan nyeri dada. Bisa jadi gejala itu adalah tanda-tanda paru-paru basah. Bagi yang belum mengalami gejala di atas, sebaiknya ganti cara istirahat tidurnya. “Sebaiknya gunakan ranjang yang agak tinggi karena ranjang yang tinggi akan menghindarkan dari menghirup uap air yang berasal dari lantai. Namun bagi yang sudah merasakan gejala di atas, berhati-hatilah dan segera periksa ke dokter. Biasanya seseorang yang dinyatakan menderita paru-paru basah akan menjalani terapi hingga 6 bulan. Bila benar dinyatakan menderita paru-paru basah, atau merasa mengalami gejala sesak napas, batuk dan sebagainya, Cara mengobati penyakit paru-paru basah / TBC adalah dengan mengonsumsi Obat Herbal Sarang Semut DAWA’. Obat Herbal Sarang Semut DAWA’ adalah produk herbal yang diproduksi dengan teknologi tinggi dan higienis serta terbuat dari 100% Sarang Semut asli Papua tanpa tambahan zat-zat lain, sehingga khasiat obat herbal kami ini terjamin.Untuk pemesanan klik dibawah ini :
Baca Juga Ini Ya....
Kesehatan Jantung
Artikel Kesehatan Jantung
.
Artikel Kesehatan : Artikel Kesehatan Jantung
Jantung merupakan
organ yang sangat vital pada tubuh manusia. Jantung selalu berdetak
selama manusia masih hidup dan akan berhenti setelah manusia meninggal
dunia. Ketika jantung tidak bisa lagi berfungsi secara normal akan
mengakibatkan penyakit yang sangat parah dan aktivitas tidak bisa
berjalan seperti biasanya. Berikut ini artikel kesehatan jantung dan mudah-mudahan bermanfaat bagi para pembaca.
Artikel Kesehatan Jantung : Apakah Jantung Itu?
Jantung adalah sebuah otot yang memompa darah ke seluruh tubuh. Dalam suatu serangan jantung (myocardial infarction),
bagian dari otot jantung mati sewaktu tidak mendapatkan darah. Untuk
tetap sehat, jantung membutuhkan oksigen dan zat-zat gizi lain yang
dibawa oleh darah. Ini didapatkan melalui arteria (pembuluh darah) koroner, yang membungkus bagian luar jantung.
Artikel Kesehatan Jantung : Mengenal Penyakit Jantung
Penyakit-penyakit dapat mempengaruhi bagian mana pun dari jantung.
Tetapi, penyakit yang paling umum adalah penyakit kronis pada arteria
koroner yang disebut aterosklerosis. Karena itu, sakit jantung yang umum dikenal dan paling banyak diderita adalah penyakit jantung koroner atau penyakit arteria koroner.
Penyakit ini paling sering menyebabkan serangan jantung pada seseorang
yang bisa menyebabkan kematian. Penyebabnya adalah penyempitan pada
pembuluh darah koroner, dimana pembuluh ini berfungsi untuk menyediakan
darah ke otot jantung. Penyempitan disebabkan oleh tumpukan kolesterol
atau protein lain yang berasal dari makanan yang masuk dalam tubuh.
Penumpukan ini juga menyebabkan pembuluh darah koroner menjadi kaku.
Kekakuan ini disebut sebagai aterosklerosis.
Aterosklerosis
terjadi jika terjadi penumpukan plak atau timbunan lemak pada
dinding-dinding arteri. Selang beberapa waktu, plak dapat menumpuk,
mengeras dan mempersempit arteri, dan menghambat aliran darah ke
jantung. Penyakit arteria koroner atau coronary artery disease (CAD) inilah yang pada dasarnya menuntun kepada sebagian besar serangan jantung.
Penyumbatan
dalam satu arteri koroner atau lebih dapat menimbulkan serangan jantung
secara tiba-tiba. Penyebabnya karena jantung meminta oksigen melebihi
yang tersedia sehingga memicu serangan jantung. Mengapa? Apabila otot
jantung tidak menerima oksigen untuk waktu yang cukup lama, jaringan di
sekitarnya dapat rusak. Tidak seperti jaringan yang lain, otot jantung
tidak mengalami regenerasi. Semakin lama serangannya, semakin banyak
kerusakan pada jantung dan semakin besar kemungkinan meninggal.
Bahkan dalam arteri yang tidak terlalu sempit karena timbungan plak dan lemak, timbunan plak dapat pecah dan membentuk kerak darah atau trombus. Selain itu, arteri yang berpenyakit juga cenderung mengalami kontraksi otot secara mendadak. Sehingga, sekeping kerak darah dapat terbentuk di tempat kontraksi, melepaskan zat kimia yang kemudian mengakibatkan dinding arteri menyempit, memicu sebuah serangan jantung.
Bahkan dalam arteri yang tidak terlalu sempit karena timbungan plak dan lemak, timbunan plak dapat pecah dan membentuk kerak darah atau trombus. Selain itu, arteri yang berpenyakit juga cenderung mengalami kontraksi otot secara mendadak. Sehingga, sekeping kerak darah dapat terbentuk di tempat kontraksi, melepaskan zat kimia yang kemudian mengakibatkan dinding arteri menyempit, memicu sebuah serangan jantung.
Jika
sistem kerja dari jantung rusak, irama normal jantung dapat menjadi
kacau dan jantung mulai bergetar dengan tidak menentu atau mengalami fibrilasi. Irama tidak normal ini disebut sebagai aritmia
yaitu penyimpangan dari irama jantung normal. Hal ini akan menyebabkan
jantung kehilangan kesanggupannya untuk memompa darah dengan efektif ke
otak. Dalam waktu sepuluh menit, otak mati dan si pasien pun tidak
tertolong lagi.
Selain penyakit jantung koroner yang disebabkan
karena penumpukan lemak di dinding arteri, ada juga penyakit jantung
lainnya yang disebabkan kelainan semenjak lahir. Misalnya jantung yang
tidak sempurna, kelainan katup jantung, melemahnya otot jantung.
Penyebab lain adalah bakteri yang menyebabkan infeksi pada jantung.
Artikel Kesehatan Jantung : Gejala Penyakit Jantung
Gejala-gejala yang dirasakan jika mengalami penyakit jantung koroner
antara lain rasa sakit atau nyeri di dada di mana kebanyakan orang
menyangka itu hanya sebagai gangguan pencernaan. Lalu gejala lain yaitu
merasa tertekan di tengah dada selama 30 detik sampai 5 menit. Hal
lainnya adalah keringat dingin, berdebar-debar, pusing, dan merasa mau
pingsan. Gejala ini tidak selalu dirasakan penderitanya. Tanda
peringatan lain adalah napas tersengal-sengal pada saat berolahraga.
Selama
beberapa bulan sebelum serangan jantung biasanya penderita penyakit jantung sering merasa sangat lelah. Jangan menganggap gejala ini
disebabkan oleh kurang tidur dan stres akibat pekerjaan.
Rasa nyeri atau rasa ditekan di dada, yang disebut angina,
memberikan peringatan kepada setengah dari mereka yang menderita
serangan jantung. Beberapa orang mengalami napas tersengal-sengal atau
kelelahan dan perasaan lunglai sebagai gejalanya, mengindikasikan bahwa
jantung tidak mendapatkan cukup oksigen karena penyumbatan koroner.
Biasanya
beberapa hari menjelang mengalami serangan jantung hebat, seseorang
akan mengalami kontraksi otot secara tiba-tiba di dada yang merupakan
serangan kecil atau serangan jantung ringan. Serangan jantung ringan
umum terjadi sebelum serangan besar beberapa hari kemudian.
Artikel Kesehatan Jantung : Mengatasi Penyakit Jantung
Jika
Anda merasakan gejala awal penyakit jantung ataupun pernah mengalami
serangan jantung ringan, jangan abaikan itu. Anda sangat membutuhkan
penanganan dini oleh personel medis yang terlatih. Ini dapat
menyelamatkan jantung dari kerusakan yang lebih parah dan bahkan dapat
menghindari akibat yang lebih fatal seperti kematian.
Namun jika
gejala serangan jantung mulai terjadi, sangat penting untuk segera
mencari bantuan medis. Risiko kematian terbesar dari serangan jantung
adalah dalam kurun waktu satu jam setelah terjadi serangan jantung.
Perawatan yang cepat dan tepat dari tim medis dapat menyelamatkan otot
jantung dari kerusakan yang tidak dapat diperbaiki. Semakin banyak otot
jantung yang terselamatkan, semakin efektif jantung akan kembali memompa
setelah serangan. Jangan menunda-nunda untuk mendapatkan bantuan medis
karena merasa takut dianggap mengada-ada.
Bila telah terjadi
penyumbatan, tindakan medis yang umumnya diambil adalah dengan
pemasangan kateterisasi dan cincin yang menjaga agar pembuluh darah
koroner tidak tersumbat. Tetapi, ada kemungkinan terjadi penyumbatan
pada pembuluh lainnya.
Jumat, 23 November 2012
pertumbuhan dan perkembangan
Pada hewan dan tumbuhan, pertumbuhan ditandai dengan pertambahan tinggi atau
besar. Jadi, dapat dikatakan bahwa pertumbuhan merupakan proses bertambahnya
ukuran makhluk hidup yang sifatnya tidak dapat kembali lagi. Contoh yang lebih
jelas, coba perhatikan diri kamu sejak saat kecil dulu hingga sekarang duduk di
bangku sekolah. Terdapat perubahan, bukan? Tubuh kamu semakin besar dan tinggi.
Bagaimana
makhluk hidup dapat tumbuh? Pada makhluk hidup yang hanya terdiri atas satu
sel, pertumbuhan ditunjukkan oleh bertambah besarnya sel tersebut. Pada makhluk
hidup yang tersusun oleh banyak sel, pertumbuhan disebabkan oleh pertambahan
jumlah dan ukuran sel-sel penyusun makhluk hidup tersebut. Penambahan tinggi
tumbuhan, penambahan besar diameter tumbuhan, dan penambahan tinggi suatu hewan
merupakan bukti-bukti bahwa tumbuhan atau hewan tersebut tumbuh. Dapatkah kamu
menunjukkan bukti-bukti lain bahwa suatu makhluk hidup tumbuh?
Apa
yang diperlukan agar makhluk hidup tumbuh? Untuk pembentukan dan pembesaran
sel-selnya, mahluk hidup harus mendapatkan bahan-bahan yang diperlukan. Pada
hewan dan manusia, bahan-bahan tersebut diperoleh dengan cara makan. Pada
tumbuhan bahan-bahan tersebut didapat melalui fotosintesis dan pengambilan
unsurunsur mineral dari tanah.
pupuk
sangat dibutuhkan tanaman untuk pertumbuhannya. Zatzat yang dikandung pupuk
digunakan bagi pembentuk sel-sel baru dan kelancaran metabolisme tanaman.
Tumbuhan memerlukan sejumlah mineral. Tanaman yang tidak diberi pupuk akan
kekurangan mineral sehingga pertumbuhannya terganggu ataupun agak terhambat.
Makhluk
hidup tidak hanya tumbuh, makhluk hidup juga mengalami perkembangan. Jika kamu
menanam biji tanaman, biji tersebut akan menjadi kecambah. Selanjutnya bukan
pertambahan ukuran kecambah saja yang terjadi, namun juga perkembangan ke arah
bentuk dewasa tanaman tersebut. Misalnya, biji yang kamu tanam adalah biji
kacang merah, maka setelah berkecambah, yang terjadi bukan hanya pertambahan
ukuran kecambah kacang merah saja. Seiring dengan waktu, kecambah akan tumbuh
membesar membentuk akar, daun, cabang, dan menghasilkan bunga. Perhatikan
Gambar 1.2 berikut.
Gambar 1.2 Pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi pada tanaman kacang merah. Perhatikan, tanaman tersebut mengalami perubahan yang tampak jelas. |
Dari penjelasan tersebut dapat
disimpulkan, perkembangan merupakan proses perubahan makhluk hidup
dengan pembentukan organ-organ yang mengarah pada kedewasaan. Pada
beberapa makhluk hidup, terutama makhluk hidup yang mengalami
metamorfosis (proses perubahan bentuk selama pertumbuhan mahluk hidup
hingga mencapai bentuk dewasa) perkembangan yang terjadi dapat diamati
dengan cukup jelas. Misalnya, pada kupu-kupu. Perhatikan Gambar 1.3 yang
memperlihatkan proses perkembangan pada kupu-kupu.
Gambar
1.3 Perkembangan yang terlihat jelas
pada kupu-kupu. Dimulai dari telur – larva – pupa – kupu-kupu muda – kupu-kupu
dewasa.
|
Pada
kupu-kupu terlihat jelas adanya tahapan-tahapan perkembangan. Kupu-kupu awalnya
berasal dari telur, lalu menetas menjadi ulat (larva). Ulat berubah menjadi
kepompong (pupa), kemudian berubah menjadi kupu-kupu. Setiap tahapan
perkembangan dapat diamati dengan cukup jelas. Tahapan perkembangan yang cukup
jelas juga dapat diamati pada perkembangan katak (Gambar 1.4).
Gambar 1.4 Pada katak ini terlihat jelas
pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi.
|
"Metamorfosis adalah serangkain
perubahan bentuk selama pertumbuhan dari bentuk muda menjadi bentuk
dewasa"
Pada
tahapan perkembangan katak, kamu tidak dapat mengatakan bahwa seekor berudu
yang besar berarti sudah dewasa atau sebaliknya, katak yang kecil berarti belum
dewasa. Karena, sebesar apapun berudu katak, kamu akan mengatakan bahwa dia
masih lebih muda dibandingkan seekor katak yang ukurannya kecil sekalipun.
Seekor beruduyang besar tidak akan dapat bereproduksi karena organ-organ
kelaminnya belum matang, sedangkan katak yang berukuran kecil mungkin dapat
bisa bereproduksi sebab organ kelaminnya sudah lebih matang.
Salah
satu ciri makhluk hidup yang telah mencapai tahap akhir perkembangannya adalah
kematangan organ-organ reproduksi. Kematangan organ reproduksi pada hewan tidak
terlalu mencolok, namun pada tumbuhan kematangan organ reproduksi dapat dengan
mudah diamati. Munculnya bunga pada tumbuhan merupakan tanda yang amat jelas
bahwa perkembangan tumbuhan tersebut telah matang. Dengan matangnya organ-organ
reproduksi, makhluk hidup dapat bereproduksi untuk menghasilkan keturunan baru.
Mengapa
makhluk hidup bereproduksi? Reproduksi merupakan salah satu usaha makhluk hidup
untuk mempertahankan kelestarian jenisnya. Makhluk hidup yang tidak mampu
bereproduksi tidak akan mempunyai keturunan sehingga jika makhluk hidup
tersebut mati maka tidak akan ada lagi yang menggantikannya. Sebaliknya makhluk
hidup yang mampu bereproduksi dan menghasilkan keturunan yang banyak akan lebih
berpeluang untuk tetap lestari di bumi.
Tahukah
kalian beberapa binatang yang telah atau hampir punah? Harimau jawa, badak
jawa, gajah sumatra, orang utan, dan banteng adalah beberapa contoh binatang
langka yang perlu dilindungi. Binatang-binantang tersebut memiliki masa
tumbuhan dan perkembangan yang lama (beberapa tahun). Dari sejak binatang
tersebut dilahirkan sampai binatang tersebut dewasa dan mampu berkembang biak
memerlukan waktu yang lama. Selain itu, jumlah keturunan yang dihasilkan oleh
binatang-binatang tersebut juga sedikit. Akibatnya, apabila ada jenis binatang
tersebut yang mati akan sulit tergantikan sebab diperlukan waktu yang lama
untuk melahirkan anak.
Cobalah
kalian bandingkan dengan nyamuk. Masa pertumbuhan dan perkembangan nyamuk
sangat singkat (hanya beberapa hari). Dari sejak telur hingga menjadi nyamuk
dewasa yang bisa menghasilkan keturunan yang sangat banyak jumlahnya. Oleh
karena itu, sekalipun hampir setiap hari banyak nyamuk yang mati terbunuh,
namun nyamuk tidak punah.
Jelaslah
kini bahwa pertumbuhan dan perkembangan sangat mempengaruhi kelestarian suatu
makhluk hidup. Semakin pendek masa pertumbuhan dan perkembangan suatu makhluk
hidup serta semakin banyak jumlah keturunan yang dihasilkannya, makhluk hidup
tersebut akan semakin bisa mempertahankan kelangsungan keturunannya.
Sebaliknya, semakin lama masa pertumbuhan dan perkembangan serta semakin
sedikit jumlah keturunan yang dihasilkan suatu mahkluk hidup, maka semakin
sulit makhluk hidup tersebut mempertahankan kelestariannya.
Langganan:
Postingan (Atom)